Entri yang Diunggulkan

Perbandingan Gunung Kerinci dan Gunung Rinjani

Friday, 15 July 2016

Parasailing di Pulau Tangkil, Lampung - Menguji Adrenalin dan Memandang Laut dari Ketinggian Menggunakan Parasut

www.activejourney.net
Parasailing, juga dikenal dengan nama Parascending atau Parakitting, merupakan kegiatan rekreasi dimana seseorang (atau bisa juga 2 orang jika perlu partner) melayang ke udara menggunakan parasut khusus dan ditarik oleh kendaraan (biasanya kapal boat).

Saya mencoba parasailing di Pulau Tangkil, Lampung

Bertepatan dengan libur lebaran Idul Fitri 2016 saya pulang kampung ke tanah kelahiran saya, Lampung. setelah sekian lama merantau kurang lebih 6 tahun, baru kali ini merasakan kembali lebaran di Kota Tapis Berseri. Libur lebaran yang singkat, karna tidak diberi izin cuti dan cuma memanfaatkan waktu libur 5 hari, mengakibatkan jiwa pecicilan saya agak sedikit tertekan.hahaha.

Libur 5 hari, satu hari pesawat berangkat, satu hari pesawat pulang. Cuma punya waktu 3 full days di sini. setelah 2 hari lebaranan ketemu sanak famili, hari ketiga saya bertekad pokoknya bertekad harus kelayapan mencari suasana baru. Hari terakhir liburan saya di provinsi dengan lambang Siger ini membuat saya terdampar di Pulau Tangkil, salah satu pulau yang terletak di Pesawaran,
daerah selatan Provinsi Lampung. dan yang mebuat liburan kali ini berkesan, akhirnya saya mencoba juga yang namanya Parasailing..yuhuuu.!!!

Pulau Tangkil

Pulau Tangkil, lokasi tepatnya berada di Desa Sukajaya, Lempasing. Salah satu destinasi wisata pulau dengan olahraga airnya yang menantang. Untuk mencapai lokasi ini kita kita harus masuk kawasan wisata Pantai Mutun. Kalau dari pusat kota Bandar Lampung kira-kira memakan waktu 30-45 menit menggunakan kendaraan bermotor. Kalau berangkat saat libur panjang nasional sebaiknya menggunakan motor karna lintas jalan yang akan dilalui sering terjadi kemacetan.

Pesisir pantai Mutun dan kapal untuk menyeberang ke P. Tangkil
 Di pintu masuk Pantai Mutun, saya membayar biaya masuk 10ribu rupiah untuk satu motor dengan 2 penumpang. Setelah memarkir motor saya langsung ke bibir pantai. Pulau Tangkil sudah terlihat dari pinggir Pantai Mutun. Saya memprediksi mungkin perjalanan menggunakan perahu tidak lebih dari 10 menit. Di pinggir pantai Mutun sudah banyak provider pemilik kapal yang menawarkan untuk menyeberang, dengan sedikit nego saya mengeluarkan uang 40ribu rupiah untuk 2 orang pergi dan jemput pulang.
Pulau Tangkil
Benar, menyeberang menggunakan perahu motor, gak sampai 10 menit sudah sampai di Pulau Tangkil. Pulaunya juga ramai pengunjung, lebih bersih dan lebih tertata dibandingkan Pantai Mutun itu sendiri. Disini juga ada tiket masuk pantainya, per orang 6000 rupiah. Oiya, jangan lupa untuk menyimpan nomor telpon pemilik kapal yang mengantar, karna kalau ingin pulang kita harus menelpon untuk dijemput dengan batas jam penjeputan jam 5 sore.
Tiket masuk Pulau Tangkil
Dari hasil browsing informasi  dan kondisi waktu yang sudah jam 1 siang membuat saya bergegas mencari tahu wahana olahraga air yang bisa saya coba disini. Informasi mengenai wahana olahraga dan kegiatan lainnya terpampang jelas di spanduk, termasuk tarifnya. Ada Flying Fish, Jetski, Banana Boat, Snorkeling, parasailing, dll. Sebenarnya saya ingin mencoba beberapa olahraga air, namun karna musim liburan, pengunjung yang ramai mengakibatkan antrian jadi sedikit agak lama. dan saya memutuskan untuk bermain parasailing saja.
Kapal bersandar di Pulau Tangkil
Parasailing di Pulau Tangkil

Parasailing, juga dikenal dengan nama Parascending atau Parakitting, merupakan kegiatan rekreasi dimana seseorang (atau bisa juga 2 orang jika perlu partner) melayang ke udara menggunakan parasut khusus dan ditarik oleh kendaraan (biasanya kapal boat). 

setelah membayar 200rb rupiah (150rb untuk weekdays), akhirnya saya mencoba parasailing. waw, sempat deg-degan, setelah memasang perlengkapan safety (plus action narsis camera :-P) akhirnya saya siap ditarik boat. Dan wusssss, "yeyyy finally I am flying..."


selfie di ketinggian 80-100 meter
Saat ditarik kapal, seketika itu juga saya terangkat ke atas (soalnya saya gak gendut, jadi no problem lah ya..cuma 74 kg doang..hahahaha). Dari ketinggian sekitar 40-80 meter, saya menikmati keindahan pantai paling selatan Pulau Sumatera. Airnya biru bening dan terasa damai. super kereeen. Saat di ketinggian, adrenalin menggelora, bukan karna takut, takutnya udah hilang, berganti dengan excited!.

Ini video saya menggunakan kamera action di ketinggian


Lama diatas sekitar 10-15 menit, lumayan lama untuk take foto-foto dari ketinggian. Motor boat melaju mengitari perairan disekitar Pulau Tangkil. Sampai akhirnya boat kembali ke bibir pantai dan dari kejauhan tampak aba-aba bendera menandakan bahwa saya harus menarik tali parasut ke kiri untuk berbelok dan mendarat. Boat sedikit mengurangi laju kecepatan, dan dengan sendirinya saya mendarat sempurna. Mantap...
Pulau Tangkil dengan pondok-pondok bagi wisatawan
Selesai melepaskan perlengkapan parasailing selasai juga petualangan saya di Pulau Tangkil, karna sudah agak sore, saya menelpon provider kapal dan menyeberang kembali ke pantai Mutun untuk melanjutkan pulang ke rumah, Tanjung Karang. Dan siap untuk batlle selanjutnya : Bakso Marem, Bakso Son Haji, Mpek-mpek Rustam, Rumah Makan Ikan Daun, sikaaaaaatttt....!!!!

4 comments:

  1. aseeekkk.
    perlu masuk list nih lampung

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayookkk..jelajah lampung...ada pahawang, Kiluan, Gigi Hiu,,,dll

      Delete
  2. Asik juga ya, 200rb juga masih oke dikantong. Pengen ke Gigi Hiu tapi jauhnyaaa perjalanan, akses jalannya juga masih kurang memadai.

    ReplyDelete
  3. Asik juga ya, 200rb juga masih oke dikantong. Pengen ke Gigi Hiu tapi jauhnyaaa perjalanan, akses jalannya juga masih kurang memadai.

    ReplyDelete